Jumat, 18 Oktober 2013

Etika Profesi Guru

 Konsep Dasar Etika Profesi Guru
(Soetjipto,1999) Tuntutan dasar etika profesi luhur yang pertama ialah agar profesi itu dijalankan tanpa pamrih. Dr. B. Kieser menuliskan:
“Seluruh ilmu dan usahanya hanya demi kebaikan pasien/klien. Menurut keyakinan orang dan menurut aturan-aturan kelompok (profesi luhur), para profesional wajib membaktikan keahlinan mereka semata-mata kepada kepentingan yang mereka layani, tanpa menghitung untung ruginya sendiri. Sebaliknya, dalam semua etika profesi, cacat jiwa pokok dari seorang profe-sional ialah bahwa ia mengutamakan kepentingannya sendiri di atas kepentingan klien.”
Yang kedua adalah bahwa para pelaksana profesi luhur ini harus memiliki pegangan atau pedoman yang ditaati dan diperlukan oleh para anggota profesi, agar kepercayaan para klien tidak disalahgunakan. Selanjutnya hal ini kita kenal sebagai kode etik. Mengingat fungsi dari kode etik itu, maka profesi luhur menuntut seseorang untuk menjalankan tugasnya dalam keadaan apapun tetap menjunjung tinggi tuntutan profesinya.
Kesimpulannya adalah jabatan guru juga merupakan sebuah profesi. Namun demikian profesi ini tidak sama seperti profesi-profesi pada umumnya. Bahkan boleh dikatakan bahwa profesi guru adalah profesi khusus luhur. Mereka yang memilih profesi ini wajib menginsafi dan menyadari bahwa daya dorong dalam bekerja adalah keinginan untuk mengabdi kepada sesama serta menjalankan dan menjunjung tinggi kode etik yang telah diikrarkannya, bukan semata-mata segi materinya belaka.
Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah merupakan suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya dan Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang –Undang Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai Guru dengan mempedomani dasar –dasar sebagai berikut:
  1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila
  2.  Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing –masing .
  3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
  4.  Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik –baiknya bagi kepentingan anak didik.
  5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan.
  6.  Guru secara sendiri – sendiri dan atau bersama – sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya.
  7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan.
  8. Guru bersama –sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya.
  9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan.
 Syarat-syarat Profesi Guru :
Menurut Dr. Wirawan, Sp. A (dalam Dirjenbagais Depag RI, 2003) menyatakan persyaratan profesi, antara lain :
a.      Pekerjaan Penuh
Suatu profesi merupakan pekerjaan penuh oleh masyarakat atau perorangan. Profesi merupakan pekerjaan yang mencakup tugas, fungsi, kebutuhan, aspek atau bidang tertentu dari anggota masyarakat secara keseluruhan. Profesi guru mencakup khusus aspek pendidikan dan pengajaran di sekolah.
b.      Ilmu pengetahuan
Ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk melaksanakan profesi terdiri dari cabang ilmu utama dan ilmu pembantu. Cabang ilmu utama adalah cabang ilmu yang menentukan esensi suatu profesi. Contohnya profesi guru cabang ilmu utamanya adalah ilmu pendidikan dan cabang ilmu pembantunya masalah psikologi.
c.       Aplikasi ilmu pengetahuan  
Ilmu pengetahuan pada dasarnya mempunyai dua aspek, yaitu aspek teori dan aspek aplikasi. Aspek aplikasi ilmu pengetahuan adalah penerapan teori-teori ilmu pengetahuan untuk membuat sesuatu., mengerjakan sesuatu atau memecahkan sesuatu yang diperlukan. Profesi merupakan penerapan ilmu pengetahuan untuk mengerjakan, menyelesaikan, atau membuat sesuatu.
Kaitan dengan profesi guru, tidak hanya ilmu pengetahuan yang harus dikuasai oleh guru tetapi juga pola penerapan ilmu pengetahuan tersebut sehingga guru dituntut untuk menguasai keterampilan mengajar.
d.      Lembaga Pendidikan Profesi
Ilmu pengetahuan yang diperlukan oleh guru untuk melakanakan profesinya harus dipelajari dari lembaga pendidikan tinggi yang khusus mengajarkan, menerapkan, dan meneliti serta mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan ilmu keguruan. Sehingga peran lembaga pendidikan tinggi sebagai pencetak sumber daya manusia harus betul-betul memberikan pemahaman dan pengetahuan yang mantap pada calon pendidik.
Ruang Lingkup Profesi Keguruan
Ruang lingkup layanan guru dalam melaksanakan profesinya, yaitu terdiri atas:
a)      layanan administrasi pendidikan.
b)      layanan instruksional.
c)       layanan bantuan.
yang mana ketiganya berupaya untuk meningkatkan perkembangan siswa secara optimal dan menyeluruh.
Ruang lingkup profesi guru dapat pula dibagi ke dalam dua gugus yaitu “gugus pengetahuan dan penguasaan teknik dasar professional” dan “gugus kemampuan profesional.” Kompetensi kepribadian merupakan sejumlah kompetensi yang berhubungan dengan kemampuan pribadi dengan segala karakteristik yang mendukung terhadap pelaksanaan tugas guru.
Beberapa kompetensi kepribadian guru antara lain sebagai berikut.
a.       Beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
b.      Percaya kepada diri sendiri.
c.       Tenggang rasa dan toleran.
d.      Bersikap terbuka dan demokratis.
e.       Sabar dalam menjalani profesi keguruannya.
f.       Mengembangkan diri bagi kemajuan profesinya.
g.      Memahami tujuan pendidikan.
h.      Mampu menjalin hubungan insani.
i.        Memahami kelebihan dan kekurangan diri.
j.        Kreatif dan inovatif dalam berkarya.

Jumat, 11 Oktober 2013

Pelanggaran Etika di Lingkungan Sekitar

Pelanggaran Etika di Lingkungan Sekitar

     Etika merupakan tatanan hidup dalam bermasyarakat. Tanpa kita sadari banyak orang-orang di sekitar kita yang tidak memperhatikan pentingnya etika dalam kehidupan bermasyarakat dan bersosialisasi. Dalam beberapa hari ini tertangal Minggu 6 Oktober 2013 sampai Kamis, 10 Oktober 2013 saya melakukan pengamatan terhadap beberapa pelanggaran etika yang dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekitar kita.

Minggu, 6 Oktober 2013

     Saya sebagai asisten lab mendapat jadwal jaga hari minggu, sehingga pada hari minggu saya harus berada di kampus. Pada siang hari sekitar pukul 12.00 , saya melihat petugas keamanan/satpam kampus sedang memanjat pagar di parikran di belakang kampus. Entah apa yang ingin dia lakukan, menurut saya hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran etika.


Senin, 7 Oktober 2013

     Saya pada saat itu mendapat jadwal kulliah di kampus J4 Kemang Pratama. Kebetulan saya mendapat jadwal kuliah pagi. Sesampainya di kampus, sebelum masuk kelas , saya pergi ke toilet untuk buang air kecil.  ketika saya akan buang air kecil, keluar seorang mahasiswa dr dalam kamar mandi dengan rokok di tangannya. Hal tersebut merupakan sebuah pelanggaran etika, karena tidak seharusanya seorang mahasiswa merokok di dalam gedung kampus , meskipun itu di toilet.


Selasa, 8 Oktober 2013

     Seperti biasa saya akan berangkat ke kampus karena mendapat jadwal kuliah. Di perjalanan menuju kampus, lampu merah merupakan hal biasa yang dihadapi seorang pengendara kendaraan bermotor. Ketika lampu lalu lintas menunjukkan warna merah, seorang pengendara sepeda motor menerobos lampu merah, sehingga hampir menabrak pejalan kaki yang akan menyeberang jalan. Hal ini tentu dapat membahyakan nyawa pejalan kaki yang akan menyebrang jalan di jalan tersebut.



Rabu, 9 Oktober 2013

     Pada hari rabu saya akan pergi ke rumah teman di daerah cipinang. Saya yang biasanya menggunakan sepeda motor, kali ini harus naik kendaraan umum karena pada saat itu sepeda motor dipakai oleh ayah saya untuk suatu keperluan. Seperti yang kita tahu, peraturan pemerintah DKI, tidak memperkenankan seseorang merokok di tempat umum. Tetapi ketika saya menaiki kendaraan umum tersebut, seorang bapak-bapak dengan santainya merokok di dalam kendaraan umum tersebut, sehingga menyebabkan penumpang kendaraan umum yang lain merasa terganggu. Hal tersebut jelas merupakan pelanggaran etika, karena si pelaku tidak lagi memikirkan kepentingan umum, melainkan kepentingannya sendiri.


Kamis, 10 Oktober 2013

     Pada hari kamis, mendapat jadwal jaga lab  di pagi hari. Karena rumah saya jauh dari kampus, saya berangkat pukul setengah 7 dr rumah. Di perjalanan saya melihat segerombolan anak SMA yang nongkrong-nongkrong di warung, padahal jam tersebut sudah merupakan jam sekolah. Hal tersebut merupakan pelanggaran etika, karena ketika pelajar yang lain melaksanakan tugasnya sebagai plajar, mereka malah melanggar apa yang sudah menjadi kewajiban mereka.


     Hal di atas merupakan hasil pengamatan saya dalam hal pelanggaran etika yang terjadi di lingkungan di sekitar kita. Alangkah baiknya apabila kita sebagai mahasiswa terutama dapat memberi contoh etika yang baik dan benar untuk dilakukan. Karena apabila etika ditanamkan sejak dini, untuk ke depannya akan jarang kita lihat pelanggaran-pelanggaran etika seperti di atas akan kita lihat di masa yang akan datang. Terima kasih.


Sabtu, 27 April 2013

Tugas Softskill Bahasa Bahasa Inggris Bisnis 2

Nama  : Daniel
Kelas  :  3EB17
NPM  :  21210669

Assignments 1
1. I see a handsome man was cycling carefully on the park.
                 N                V             Adj         Adv
 

2. I will prepare a nice skirt in this morning.
                 V       Adj    N         Adv

3. She plays guitar very well and she looks beautifully.
             V       N      Adv                              Adj

4. Daniel puts the pencil case on the table in a hury.
                V              N                Adv       Adj

5. Mumut gave me the great Linkin Park's album yesterday.
                 V               Adj                  N               Adv



Assignments 2
Adjective
Noun
Verb
Adverb
Beautiful
Beauty
Beautify
Beautifully
Good
Goodness
-
Well
Fast
Fastener
Fasten
Fast
Sharp
Sharpness
Sharpen
Sharply
Quick
Quickness
Quicken
Quickly
 



Assignments 3

1. Every woman beauty but have different means.
2. Mumut have beautiful picture, a mountain beautifully.
3. Can you fasten your finishing of that job ?
4. I speak Spanish well.
5. Why I look at her very sharply.
 
 

Minggu, 10 Maret 2013

Tugas Softskill : Bahasa Inggris Bisnis 2

Nama : Daniel
NPM  : 21210669
Kelas  : 3 EB 17


Simple Present 

(+) Joko studies English everyday.
(-) Joko doesn't study everyday
(?) Does Joko study English everyday ?



 Simple Past

(+) She called me last night.
(-) She didn't call me last night.
(?) Did she call me last night ? 


Present Coninues

(+) We are playing soccer now.
(-) We aren't playing soccer now.   
(?) Are we playing soccer now ?


Present Perfect

(+) My money has stolen by someone.
(-) My money hasn't stolen by someone.
(?) Has my money stolen by someone ?


Simple Future

(+) He will marry you.
(-) He will not marry you.
(?) Will he marry you ?